Senin, 02 Agustus 2010

Disapa pake B.Inggris, Pocong Kabur

Cerita yang sangat pendek ini di ambil dari kisah nyata (betul nggak ya?? :: confused:).

Tokoh :
- Operator Mesin Press : Mas Agung
- Satpam : Pak Kirman
- Bapak Pimpinan : Mr. Henrik



Disebuah pabrik besi di Jakarta, yang sudah berumur ratusan tahun. Dahulu jika malam datang, suasana disana menjadi menyeramkan, menurut kabar burung di pabrik tersebut pernah terjadi kecelakaan yang menyebabkan 1 orang operator mesin press tewas mengenaskan akibat terhimpit oleh mesin press yang di operasikannya, seluruh tubuhnya hancur.

Tapi tahun demi tahun suasana seperti itu hilang, sampai datangnya malam itu. Pada pukul 11.00 malam, pabrik itu masih beroperasi seperti biasa, dengan pegawai yang aktif hanya tinggal beberapa orang. Seorang pegawai operator sedang ingin mengecek ruang mesin press yang sudah kosong untuk pemeliharaan. Pegawai itu berjalan melewati lorong-lorong sepi dengan diterangi lampu remang-remang. Diujung lorong terdapat pintu ruang mesin press. Pada saat pegawai itu membuka pintu, ia kaget, terkejut dan terperangah, melihat ada makhluk yang diselimuti kain putih bersender pada mesin. Tanpa berkata apapun ia langsung lari ke luar dari ruangan itu. Pegawai-pegawai yang lain melihatnya juga langsung lari ketakutan, Satpam yang sedang berjaga di lokasi, menanyakan apa yang terjadi kepada pegawai tersebut,

“Ada apa ini lari-larian kaya di kejar setan.”. Tanya Pak Kirman
“Itu pak…. ada itu….”, jawab Mas Agung dan rekan-rekan kerja yang lain sambil terengah-engah.
“Apa?... Itu apa?.... Coba tenang dulu mas.”
“Ada itu, … ada pocong.”, pegawai lain menceritakan, dengan wajah yang ketakutan.
“Hah… pocong?! Dimana?”, Tanya Pak Kirman kembali.
“Di ruang mesin press pak…”. Kata Mas Agung sambil menunjuk ke arah ruang mesin press.
“Masa sih?...”.

Rasa penasaran yang sangat, memberanikan satpam untuk melihat ke ruang mesin itu, semua pegawai yang tersisa pada malam itu mengikuti dari belakang sambil menunjukkan jalan. Didepan pintu ruang mesin press, satpam dan para pegawai, mengintip ke dalam ruangan itu. Mereka lagi-lagi kaget melihat pocong yang masih berdiri disamping mesin dan langsung lari berhamburan ke luar lorong. Mas Agung yang ketakutan meminta tolong pada satpam untuk mengusir makhluk itu.

“Pak tolong usir pocongnya pak, saya takut, tapi saya harus matiin mesinnya. Kalo nggak mesinnya bisa rusak…”.
“Jangankan mas, saya aja takut sama yang begituan. Mendingan saya usir maling, perampok sama mafia deh, dari pada ngusir begituan. Duh… gimana saya ntar pulang, rumah saya kan deket kuburan.”, jawab Pak Kirman yang ketakutan.
“Trus gimana nih…”. Balas Mas Agung panik
“Begini aja deh pak, minta tolong aja sama bapak pimpinan.”.
“Tapikan si bos orang Jepang bukan orang Indonesia.”.
“Bukan berarti orang Jepang kagak sakti kan?.”.
“Ooo… gitu ya… yaudah deh…”. Dengan pasrah Mas Agung mangambil keputusan untuk meminta tolong kepada Mr. Henrik, Bapak Pimpinannya untuk mengusirnya.

Satpam dan para pegawai bergegas mengampiri ruang bapak pimpinan. Secara kebetulan pimpinan mereka sedang keluar ruangan dan bertemu didekat lorong.

“Excuse me sir…”. Sapa Mas Agung.
“Yes. Hei… What are you all doing here? Have you done with your job?... and Why do you seen so fear?... What happened?.”, balas Mr. Henrik.
“I`m sorry sir, but we all afraid because, there are pocong in the mechine press room.”, jawab Mas Agung.
“What? Pocong? What do you mean?.”
“Pocong, sir… Indonesia`s ghost…”, tegas Pak Kirman.
“What`s?!.”

Tanpa pikir panjang Mr. Henrik segera bergegas ke ruangan mesin press itu. Satpam dan para pegawai tidak tahu apa yang akan dilakukan pimpinannya. Ketika sudah sampai dipintu masuk ruang mesin, mereka masih melihat makhluk itu berdiri bersender. Semuanya ketakutan dan tidak berani masuk ke dalam, kecuali bapak pimpinan. Rasa penasarannya yang tinggi terhadap makhluk itu membuat beliau tidak tahu, apa sebenarnya makhluk itu. ia pun langsung menghampiri makhluk didepannya. Ia melihat dengan jarak yang sangat dekat sekali dengan si pocong dan dengan ketiadaan rasa takut beliau melihat dari atas sampai bawah makhluk itu. Beliau pun menyapa makhluk itu.

“Hei, What`a your name?, Are you Mr. Pocong?.” Sapa Mr. Henrik.

Tidak disangka dan tidak diduga, Pocong itu tiba-tiba menghilang dari pandangan semua orang yang berada di lokasi. Mr. Henrik terheran-heran dan kebingungan melihat makhluk itu tiba-tiba menghilang.

“Wow!!... Magic… I didn’t understand, why he have to dissapear when I was asking him? Didn’t you see that?.” Kagetnya Mr. Henrik melihat cepatnya makhluk itu menghilang.

Semua pegawai yang ditanya Mr. Henrik hanya menggeleng-gelengkan kepala.

- Dari cerita diatas kita mengetahui bahwasannya hantu Indonesia tidak bisa Bahasa Inggris, dan juga tidak kalah menarik, kita juga mengetahui bahwasannya setiap negara mempunyai tipe hantu masing-masing….. (hohohoho….. bener nggak ya… ::confuse::)
- Jika ada kesamaan dalam cerita ini, kami mohon maaf karena cerita ini hanyalah untuk hiburan semata (hohohoho.....::)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar